Pare atau paria merupakan sayuran yang memiliki rasa pahit. Rasa pahit itu berasal dari kandungan zat gizi quinine. Quinine sendiri sebenarnya merupakan alkaloid yang memiliki manfaat anti paretic atau penawar panas, anti malaria, dan juga analgesic atau penawar rasa sakit alami. Sayuran pare yang biasa dimakan sejatinya adalah buah dari tanaman pare atau yang memiliki nama latin Momordica charantia. Tanaman pare merupakan tanaman rambat yang dapat dibudidayakan ataupun tumbuh liar.
Pare dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah dan sedikit cahaya. Sehingga apre akan tumbuh baik di lahan dengan naungan. Buah pare mirip dengan mentimun yaitu bulat memanjang. Buah pare memiliki binti latau benjolan dengan letak yang tidak beraturan dan memiliki 8-10 rusuk yang memanjang dari ujung satu ke ujung lainnya. Ukuran buah pare biasanya 8-70 cm atau 200-450 gr per buah, berwana hijau tua dan berubah menjadi orange jika terlalu tua.
Pare yang tumbuh baik di Indonesia seperti pare hijau, pare gajih, dan pare ular. Criri ketiga jenis pare itu adalah
- Pare hijau berbentuk lonjong dengan ukuran agak kecil yaitu 8-20 cm. Benjolan atau bintil pada permukaan kulit pare terlihat halus dan mengkilat. Pare hijau lebih sering kita jumpai di pasar tradisional disbanding kedua pare lainnya, namun memiliki daging buah yang tipis. Padahal yang sering dioalah menjadi makanan adalah daging buahnya, sedangkan kulitnya dibuang atau dijadikan obat herbal.
- Pare hajih merupakaan jenis pare yang paling banyak disukai. Pare ini juga biasa disebut pare putih atau pare mentega karena warna kulitnya yang putih kekuningan atau jingga muda seperti mentega. Pare mentega berukuran 30-50 cm atau setara dengan berat 200-500 gr per buah. Pare ini memiliki daging buah yang tebal.
- Pare ular atau pare belut merupakan pare yang berukuran paling panjang dan bentuknya agak melingkar. Karena itu lah pare itu sering disebut dengan pare belut. Permukaan kulit buah berwana belang putih dan hijau, kadang juga terdapat semburat kuning dan orange. Rasa daging pare ini tidak terlalu pahit dibandingkan apre hijau dan pare gajih.
Walupun pahit, pare kaya akan kandungan nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Khasiat pare untuk diet juga tidak diragukan lagi. 12 kandungan gizi per 100 gram pare adalah:
- Energi
- Protein
- Lemak
- Karbohidrat
- Vitamin A
- Vitamin B1
- Vitamin C
- Air
- Fosfor
- Serat
- Kalsium
Pare Untuk Diet Sehat
Banyak wanita melakukan jalan pintas dengan mengkonsumsi obat diet untuk mendapatkan tubuh yang langsing. Padahal para ahli sudah banyak yang menyarankan agar kita mau mengkonsumsi makan yang memang cukup ampuh untuk menurunkan berat badan. Salah satunya adalah pare. Kahasiat pare untuk diet belum banyak diketahu orang. Pare baik dikonsumsi untuk semua golongan darah termasuk untuk Diet Golongan Darah O. Pare dapat berperan sebagai bioaktif yang mencegah peningkatan kadar gula dalam darah setelah makan. Selain itu dalam secangkir jus pare juga mengandung 16 kalori sehingga dapat membuat mengontrol nafsu makan.
Jadi tidak ada salahnya menambahkan pare dalam menu makan anda setiap hari. Selain konsumsi pare, menu lainnya juga harus diperhatikan jangan sampai melebihi yang dibutuhkan tubuh setiap harinya. Namun, walaupun pare merupakan salah satu sayuran yang mengandung banyak nutrisi, pare tidak dianjurkan dikonsumsi untuk ibu hamil. Untuk Cara Diet Ketika Hamil yang aman dan mudah salah satunya adalah konsumsi air putih 8 gelas per hari.