Semua orang ingin memiliki tubuh ideal dan salah satu cara mendapatkan apa yang diinginkan tersebut adalah dengan melakukan olahraga secara rutin. Olahraga rutin juga merupakan cara mempertahankan berat badan setelah diet yang paling mudah.
Tapi tahukah Anda bahwa banyak orang yang masih bingung untuk menentukan kapan waktu makan yang tepat untuk menunjang kegiatan olahraga mereka.
Sebagian orang memilih mengkonsumsi makanan penambah tenaga sebelum olahraga agar tubuh mereka memiliki energi yang cukup untuk melakukan aktivitas tersebut. Namun sebagian yang lain lebih memilih berolahraga dengan perut kosong untuk menghindari kram dan nyeri perut.
Lalu mana yang lebih baik makan sebelum atau sesudah olahraga? Sebenarnya apa alasan jelas seseorang memilih salah satu diantaranya? Simak baik-baik penjelasannya di bawah ini!
- Makan Sebelum Berolahraga
Pada prinsipnya, tubuh memerlukan energi untuk beraktivitas termasuk di dalamnya adalah aktivitas olahraga. Tubuh juga membutuhkan waktu yang cukup dalam mencerna makanan serta memprosesnya menjadi energi untuk bahan bakar berolahraga. Waktu yang dibutuhkan tubuh Anda untuk mencerna sejumlah makanan yang masuk tergantung pada jenis serta seberapa banyak jumlah makanan yang Anda konsumsi.
Mengkonsumsi makanan yang terlalu banyak sebelum berolahraga dapat mengganggu sistem pencernaan Anda. Terganggunya sistem ini dalam tubuh dapat menyebabkan perut Anda menjadi sakit ketika berolahraga.
Untuk informasi, makanan yang tinggi protein, lemak dan serat akan membutuhkan waktu cerna lebih lama dibandingkan jenis lainnya apalagi jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak. Oleh karena itu, lebih baik Anda mengkonsumsi makanan yang rendah lemak serta makanan diet rendah kalori sekitar tiga atau empat jam sebelum berolahraga.
Jeda waktu tersebut adalah waktu yang tepat bagi tubuh untuk mendapatkan energi dari makanan yang sudah dicerna sebelum mulai berolahraga. Beberapa contoh makanan yang bisa coba untuk dimakan sebelum berolahraga adalah sereal dengan susu, roti gandum dengan telur, jus buah, hingga yoghurt rendah lemak. Konsumsi makanan sehat untuk diet akan memberi keringanan untuk tubuh saat berolahraga.
- Makan Setelah Berolahraga
Studi riset dari American Physiological Society membuktikan bahwa peserta yang berolahraga selama satu jam dengan perut yang belum terisi makanan dapat membakar lemak lebih banyak dibandingkan dengan yang sudah makan dua jam sebelumnya. Selain itu, menurut ahli gizi Darin Hulslander, sebagian besar orang memiliki energi cukup untuk berolahraga selama 45 menit dengan intensitas rendah.
Jangan melakukan workout berintensitas tinggi jikalau Anda tidak makan sebelum berolahraga. Beberapa olahraga berintensitas rendah tersebut misalnya manfaat yoga untuk diet dan jogging. Jangan coba-coba melakukan lari marathon bila sebelumnya Anda tidak mengkonsumsi makanan sama sekali.
Jangan lupa setelah berolahraga dengan jeda waktu 30 menit hingga satu jam, Anda bisa mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat pengganti glikogen yang hilang, protein sebagai pembangun massa otot, serta makanan yang mengandung sedikit lemak. Segelas cokelat rendah lemak juga bisa dijadikan camilan setelah berolahraga.
Tak lupa, minumlah air putih banyak-banyak setelah selesai berolahraga untuk mengembalikan serta memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang hilang. Khasiat infused water untuk diet juga bisa dikonsumsi setelah berolahraga untuk menambahkan vitamin dan kesegaran tubuh.
Sebuah penelitian di Belgia tentang perubahan berat badan orang yang makan sebelum dan setelah olahraga bahkan membuktikan bahwa orang yang makan karbohidrat tinggi setelah selesai berolahraga cenderung memiliki peningkatan berat badan yang lebih rendah bahkan tidak meningkat sama sekali dibanding orang yang sarapan dengan makanan berkarbohidrat tinggi maupun orang yang tidak berolahraga sama sekali.
Namun, meskipun sudah banyak yang menganggap bahwa cara ini merupakan jenis diet yang efektif dan cepat, tetap saja hal itu tidak sepenuhnya benar. Jikalau Anda berolahraga dalam keadaan perut kosong maka tubuh Anda akan mengalami kekurangan energi yang berfungsi sebagai bahan bakar untuk melakukan aktivitas olahraga.
Anda pun tidak akan sanggup berolahraga dengan baik sehingga pembakaran kalori dan lemak tubuh juga menjadi tidak maksimal.
Berdasarkan atas kedua penjelasan diatas, lalu manakah yang lebih baik makan sebelum atau sesudah olahraga?
Seringkali sebagian orang menganggap bahwa makan setelah olahraga membuat kerja kerasnya selama workout itu sia-sia, karena sudah berolahraga membakar kalori malah menambah kalori setelah olahraga.
Namun, mereka juga tidak mengetahui bahwa makan sebelum berolahraga pun juga sama-sama mubazirnya, karena setelah berolahraga pun perut Anda akan tetap merasa lapar, jadi percuma saja bukan? Lalu yang mana sih yang sebenarnya?
Dr. Nancy Cohen, Kepala Departemen Nutrisi University of Massachusetts beranggapan bahwa keduanya sama baiknya, lho. Jawabannya adalah tidak ada yang lebih baik, keduanya sama saja. Alasannya adalah pada dasarnya kapan dan bagaimana Anda harus mengisi energi lewat makanan yang dikonsumsi saat berolahraga sama saja, tidak ada perbedaan sama sekali.
Yang menjadi perbedaan adalah rutinitas olahraga yang dilakoni dan diinginkan, mau yang berintensitas tinggi atau rendah disesuaikan dengan keadaan, kemudian lama berolahraga, dan terakhir pilihan makanan yang dikonsumsi.
Secara umum, Cohen menganjurkan agar tidak boleh sembarangan mengkonsumsi makanan yang akan menjadi asupan energi Anda baik itu yang memilih sebelum atau sesudah berolahraga. Sarannya adalah pilihlah karbohidrat kompleks seperti biji-bijian, kacang-kacangan atau sayuran untuk diet yang memiliki sifat seperti tepung sebelum berolahraga jikalau Anda adalah “penganut” makan sebelum olahraga. Lakukan cara diet karbohidrat murni seperti roti putih, makanan kemasan dan cookies atau juga makanan-makanan berlemak.
Untuk Anda yang lebih percaya dengan asumsi makan setelah olahraga, maka Cohen menyarankan untuk mengkonsumsi makanan serta minuman berprotein tinggi untuk memasok energi dan tidak membuat tubuh Anda menjadi terasa “berat”.
Beberapa hal paling penting yang perlu diingat mengenai kedua kebiasaan tersebut adalah:
- pertama, waktu makan yang tepat baik sebelum maupun sesudah berolahraga, misalnya baiknya makan berapa jam sebelum berolahraga. Atau harusnya makan yang tepat itu berapa jam setelah berolahraga.
- Kedua, adalah jumlah porsi dan jenis makanan yang dikonsumsi baik sebelum atau setelah berolahraga. Jikalau Anda memilih makan sebelum berolahraga, maka dianjurkan untuk tidak terlalu mengkonsumsi dalam jumlah yang banyak serta pilihlah makanan untuk diet rendah lemak atau sedikit kalori. Bila memilih makan setelah berolahraga, maka pilihlah makanan berprotein dan berkarbohidrat tinggi serta mengandung lemak untuk dikonsumsi. Intinya, konsumsilah sesuai dengan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan saat diet Anda, karena dengan memperhatikan keseluruhan zat gizi yang masuk baik sebelum atau sesudah berolahraga akan membantu tubuh Anda membakar lemak dan kalori secara maksimal.
Demikianlah alasan-alasan mengapa lebih baik makan sebelum atau sesudah olahraga yang wajib Anda ketahui bila berniat memilih satu diantara keduanya atau malah selama ini bingung menentukan yang mana yang lebih baik diantara keduanya.
Jadi kesimpulannya adalah keduanya sama benarnya, hanya yang menentukan adalah pilihan makanan yang dikonsumsi di kedua pilihan waktu tersebut, tak adanya jeda waktu yang diberikan agar makanan dapat dicerna secara sempurna oleh tubuh, serta ukuran porsi makanan yang dikonsumsi.
Bila Anda masih bingung tentang seberapa besar porsi ideal untuk makan sebelum dan sesudah berolahraga maka buatlah perumpamaan dengan membagi kedua porsi makan siang Anda. Makanlah setengah dari porsi tersebut sebelum berolahraga dan habiskan setengah porsi yang tersisa setelah berolahraga. Mudah, bukan?