9 Kesalahan Intermittent Fasting yang Jarang Disadari

Intermittent fasting yang lebih akrab dikenal dengan diet puasa merupakan salah satu cara menurunkan berat badan. Diet puasa juga masih terkait erat sebagai tahap awal dalam menerapkan cara diet lemak. Prinsip kebebasan jenis makanan dengan hanya penetapan waktu makan pada diet puasa menjadi daya tarik bagi banyak orang.

Sayangnya, masih banyak kesalahan yang terjadi selama melakukan diet puasa sehingga usaha Anda terancam sia-sia. Tentunya Anda tidak ingin hal ini terjadi, bukan? Jadi, Anda perlu mengetahui 9 kesalahan intermittent fasting yang jarang disadari dalam penjelasan sebagai berikut ini.

  1. Porsi makan terlalu banyak atau terlalu sedikit

Kebebasan porsi makan selama diet puasa kerap memicu kesalahan pelaku diet. Salah satunya ialah makan dengan porsi terlalu banyak atau terlalu sedikit. Keduanya tidak baik untuk diterapkan karena menyiksa tubuh. Jika makan terlalu banyak dalam suatu waktu, maka tubuh akan kesulitan beradaptasi dan cepat lapar pada waktu puasa makan. Sementara makan terlalu sedikit akan membuat Anda kekurangan nutrisi dan menghambat fokus selama beraktivitas keesokan harinya.

2. Memilih metode diet puasa yang tidak tepat

Terdapat tiga metode yang umum dipilih oleh masyarakat untuk menjalani diet puasa. Metode pertama ialah metode 16/8 yang berarti pelaku boleh makan dalam rentang 8 jam dan melakukan puasa makan selama 16 jam. Metode kedua ialah eat-stop-eat yang berarti pelaku memiliki waktu 24 jam untuk makan lalu puasa makan selama 24 jam berikutnya.

Periode puasa tidak harus seharian penuh dari pagi hingga malam hari tetapi bisa juga dari waktu makan malam hari ini hingga waktu makan malam besok. Sementara metode ketiga ialah 5:2 yaitu pengurangan 25% porsi makan untuk dua hari tidak beruntun dalam seminggu.

Pemilihan metode diet puasa yang mirip dengan cara diet ketofastosis ini tidak boleh sembarangan untuk kelancaran aktivitas dan kesehatan tubuh. Pekerja dengan aktivitas padat disarankan memilih metode 16/8 supaya jam makan siang tetap berlaku misalnya dari pukul 11 siang hingga 7 malam. Jika aktivitas tidak terlalu padat Anda baru disarankan memilih metode kedua atau ketiga sehingga masih bisa tetap konsentrasi selama beraktivitas.

3. Terlalu memaksakan keadaan

Rupanya ada beberapa kalangan yang tidak dianjurkan untuk menjalani diet puasa. Kondisi kesehatan baik menjadi syarat pelaku diet supaya dapat menurunkan berat badan secara aman. Adapun orang yang tidak disarankan melakukan diet puasa adalah penderita atau memiliki riwayat diabetes, penyakit ginjal, gangguan hati, masalah tekanan darah, dan gangguan makan.

Begitu pula dengan orang yang sedang menjalani masa pengobatan, sedang mencoba maupun tengah hamil, sedang menyusui, mengalami pendarahan berlebihan selama haid, dan memiliki indeks massa tubuh di bawah normal.

Keadaan yang disebutkan tidak perlu dipaksakan hanya untuk menjalani diet puasa. Hal ini justru memperburuk kesehatan serta belum tentu diet akan berhasil. Masih banyak jalan untuk menurunkan berat badan seperti menerapkan cara diet untuk penderita diabetes dan melakukan olahraga untuk diet sehat.

4. Mengabaikan kualitas makanan

Pentingnya kualitas makanan sering diabaikan oleh pelaku diet. Selama waktu makan sebaiknya Anda mengonsumsi makanan yang memenuhi asupan protein, lemak sehat, karbohidrat kompleks, dan serat. Selain berguna untuk menjaga kesehatan, memilih makanan yang tepat dan berkualitas juga dapat mengenyangkan dalam waktu yang lebih lama. 

Pemilihan makanan yang salah sebagai 9 kesalahan intermittent fasting yang jarang disadari bahkan memicu potensi penyakit. Misalnya karbohidrat simpleks dari makanan dan minuman manis serta berbahan dasar tepung yang dipilih selama jam makan dapat menimbulkan diabetes. Dengan melanggar pantangan makanan dan minuman saat diet, Anda akan cepat lapar pada masa puasa makan sehingga menggagalkan diet.

5. Dehidrasi

Selama masa puasa makan, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi air putih supaya memiliki ketahanan diri yang baik. Sebaliknya, kekurangan air putih secara ekstrim atau dehidrasi tidak akan membantu keberhasilan diet sekaligus membuat Anda tidak fokus dalam beraktivitas. Bahkan pelaku diet tetap dibolehkan mengonsumsi teh, kopi, dan minuman lain yang tidak mengandung kalori. Aturan ini semata-mata untuk menjauhi dehidrasi sebagai penyebab gendut yang berlawanan dengan upaya penurunan berat badan.

6. Memiliki pola pikir yang salah

Dalam melaksanakan cara diet tanpa menyiksa, Anda harus memiliki pola pikir yang tepat. Hal ini bermanfaat untuk menjaga semangat sekaligus menjauhkan diri dari stress. Pola pikir yang tepat ialah menganggap masa puasa makan adalah fase istirahat sejenak dari makan bukannya waktu kelaparan atau kekurangan makan. 

7. Malas berolahraga

Mengiringi diet puasa dengan aktivitas fisik seperti olahraga dari yang tingkatnya mudah sangat membantu pencapaian diet seperti senam yang dapat mengecilkan perut. Kegiatan ini sebaiknya dilakukan secara teratur dan boleh mengajak orang lain maupun mendengarkan musik untuk menghindari stress dan memperbaiki mood. Waktu luang produktif juga dapat dijadikan cara memeroleh manfaat olahraga pagi terutama bagi wanita yang melakukan diet puasa.

8. Tergesa-gesa dalam mencapai target

Sifat tergesa-gesa untuk meraih target berat badan merupakan hal negatif. Hal ini bisa membuat Anda mengalami kenaikan berat badan dengan mudah setelah target tercapai. Sebaiknya Anda berorientasi pada jangka panjang sehingga pengurangan kalori perlu dilakukan sedikit demi sedikit. Sama halnya dengan durasi masa puasa makan juga tidak langsung menjadi 24 jam jika pada awalnya tidak mampu. Dimulai dari 12 jam menjadi 16 jam untuk waktu puasa akan membantu tubuh menyesuaikan diri.

9. Tidak konsisten

Seperti pantangan diet food combining, perilaku tidak konsisten untuk waktu makan sangat dilarang selama diet puasa. Meskipun Anda terlalu cepat makan dalam untuk jangka waktu pendek misal sejam lebih awal saja tetap berpengaruh terhadap keberhasilan diet. Maka jadwal makan selanjutnya menjadi kacau balau.

Berbagai 9 kesalahan intermittent fasting yang jarang disadari tidak seharusnya terjadi pada diri Anda. Tindakan yang kerap diremehkan ini berdampak pada proses diet, kesehatan raga, hingga mental pelaku diet. Maka sudah saatnya Anda menjalani diet puasa atau intermittent fasting dengan tepat dan menyehatkan.