7 Pantangan Diet Garam Supaya Hasil Diet Sesuai Ekspetasi

Salah satu jenis diet yang memiliki banyak peminat ialah diet garam. Masyarakat yang mengalami kelebihan berat badan cenderung memilih cara yang agak mudah dimana diet garam menjadi jawabannya.

Hal ini didukung oleh pantangan yang terbilang sedikit tetapi hasilnya bisa sesuai dengan ekspetasi. Nah, inilah beberapa pantangan diet garam supaya diet sesuai ekspetasi Anda:

1. Makanan dan Minuman Berkadar Garam Tinggi

Sesuai dengan namanya, diet garam berarti mengurangi asupan garam dalam makanan atau minuman. Perlu diketahui bahwa garam bersifat kuat dalam mengikat air di dalam tubuh. Jika kandungan garam tinggi, maka air yang terikat juga tinggi sehingga sulit untuk keluar.

Hal inilah yang membuat berat badan tidak kunjung turun. Oleh karena itu, Anda sebaiknya mengurangi konsumsi makanan dan minuman berkadar garam tinggi yang tergolong dalam pantangan makanan dan minuman saat diet.

Makanan dan minuman yang dimaksud banyak jenisnya seperti produk olahan kaleng, kripik, snack, ikan asin, makanan cepat saji, dan lain-lain. Garam yang terkenal sebagai pemberi rasa gurih dan lezat bahkan pengawet makanan sangat tinggi pada produk dari pabrik. Perlu diketahui bahwa berbagai merek garam untuk diet berlaku sesuai dengan jenis diet.

Berbagai produk yang tidak disangka bahwa mengandung banyak garam ialah biji-bijian olahan, biskuit, dendeng, abon, susu, dan ikan yang mungkin disuntik larutan garam supaya terlihat besar dan kembung. Maka cara yang paling mungkin dilakukan ialah memeriksa kandungan garam pada label sebelum membelinya.

2. Tidak Mengonsumsi Garam Sama Sekali

Sebagai nutrisi yang dibutuhkan saat diet, garam tetap tidak boleh dilewatkan supaya tetap sehat. Salah satu efek samping diet garam karena kebutuhan normal garam tidak terpenuhi ialah hiponatremia. Hal ini dapat memunculkan efek kejang, pembengkakan jantung dan otak, hilangnya kesadaran, hingga kematian.

Adapun saran kadar garam yang wajib masuk ke dalam tubuh ialah sebanyak lima gram per hari. Tetapi pelaku diet garam biasanya cukup mengonsumsi 3 gram saja. Bagi penderita hipertensi, biasanya hanya boleh 1-2 gram bergantung pada tingkat hipertensi.

Maka Anda wajib berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum melakukan diet. Dengan tetap menjaga normalnya kadar garam, Anda juga akan terhindar dari risiko indra yang bermasalah ketika diet usai seperti selalu merasa “keasinan” maupun bibir kering.

3. Tidak Berolahraga

Olahraga merupakan cara paling tepat untuk melepas stress sekaligus menurunkan berat badan yang paling efektif. Kegiatan positif yang dapat membakar lemak tubuh ini menjadi langkah jangka panjang yang perlu dilakukan baik selama maupun setelah diet. Namun dalam menerapkan gaya hidup sehat Anda perlu mengetahui apakah makan setelah olahraga akan membuat gemuk khususnya pada diet garam.

4. Stress dan Begadang

Menjadi dua kebiasaan buruk, stress dan begadang juga mampu menggagalkan diet garam. Banyak orang yang mengalami stress justru akan mengonsumsi makanan favorit seperti cemilan dan makanan gurih. Untuk mengurangi stress, Anda perlu mengetahui manfaat wall sit lalu mampu melakukannya dengan benar. Sementara begadang akan memperlambat proses metabolisme tubuh sehingga penurunan berat badan akan terhambat.

5. Mengonsumsi Alkohol

Selama diet, alkohol yang dikenal menjadi penyebab tidak bisa gemuk sebaiknya tidak dikonsumsi karena dapat memperlambat pencapaian berat badan yang diinginkan. Untuk membantu menjauhi alkohol sebaiknya Anda juga tidak mudah stress. Mengingat banyaknya orang yang memilih alkohol sebagai pelampiasan stress tanpa memikirkan pantangan diet garam supaya diet sesuai ekspetasi.

6. Kurang Air Putih

Berdasarkan cerita sukses pelaku diet garam, air putih menjadi bawaan wajib selama beraktivitas. Jumlah air yang disarankan setiap harinya sebanyak tiga liter. Adapun salah satu khasiat air putih hangat untuk diet dipercaya mampu cepat mengenyangkan perut.

Terlebih lagi biasanya penyuka asin yang baru melakukan diet akan menurun nafsu makannya sehingga sering merasa bahwa minum tidak diperlukan. Persepsi yang salah ini harus dihindari sehingga diet tetap aman dari potensi penyakit.

7. Kurang Konsumsi Sayuran dan Susu Rendah Lemak

Cara diet garam yang salah ialah hanya fokus berupaya mengurangi asupan garam tanpa memerhatikan waktu makan yang tepat untuk diet dan kualitas menu makanan. Bahkan diet garam mampu menurunkan tekanan darah sistolik bagi penderita hipertensi sekaligus menurunkan berat badan. Hal ini diperoleh jika tetap mengonsumsi sayuran dan buah tinggi serat serta susu rendah lemak.

Bagi pelaku diet, mempelajari pantangan diet garam supaya diet sesuai ekspetasi menjadi suatu hal penting. Hal ini disebabkan pantangan dapat memandu proses diet hingga berhasil. Maka Anda sebaiknya tidak cepat menyerah selama diet garam dan selalu yakin dengan upaya menjauhi pantangan semaksimal mungkin.