Beragam cara menurunkan berat badan memiliki dampak negatif atau bahaya bagi masing-masing orang. Namun bahaya tersebut dapat dicegah dengan tindakan tertentu yang sesuai dengan jenis diet sebagai cara yang sering dipilih.
Adapun salah satu diet yang memiliki bahaya ialah diet puasa atau intermittent fasting. Prinsip intermittent fasting lebih menekankan kepada bentuk pengaturan waktu bagi pelaku diet untuk makan dan tidak makan selama periode tertentu.
Diet puasa terdiri atas tiga metode yaitu metode 16/8, metode eat-stop-eat, dan metode 5:2. Berikut ini penjelasannya:
- Metode 16/8 ialah cara yang memberi waktu makan selama 8 jam dan dilanjutkan dengan 16 jam puasa makan. Metode ini cocok bagi pekerja kantoran yang sibuk sehingga bisa memilih waktu makan dari pukul 11 siang hingga pukul 7 malam.
- Metode eat-stop-eat merupakan cara mengalokasikan 24 jam untuk puasa makan lalu dilanjutkan dengan periode 24 jam lagi untuk makan.
- Metode 5:2 ialah metode yang mengurangi porsi makan sebanyak 25% porsi makan selama dua kali seminggu yang tidak boleh berurutan.
Dari ketiga metode di atas, terdapat bahaya yang jarang disadari tapi jelas mungkin terjadi. Inilah penjelasan mengenai bahaya intermittent fasting terlengkap beserta cara menjauhinya:
1. Eating disorder
Sebagai salah satu jenis diet, intermittent fasting memiliki risiko yang paling sering terjadi kepada pelaku diet yaitu masalah atau kelainan makan. Baik keengganan makan maupun memuntahkan makanan kembali sama-sama berbahaya bagi diri sendiri. Hal ini sama saja dengan mengalami efek samping diet ekstrim yang dilarang karena membahayakan kesehatan dalam jangka panjang. Padahal pada diet puasa sendiri Anda telah menjalani fase puasa makan yang cukup sehingga tidak perlu melanjutkannya saat periode makan normal.
2. Stress
Dampak kelaparan yang belum terbiasa ialah mendatangkan stress bagi siapa saja. Terutama jika memilih metode diet yang salah. Untuk menjauhi kesalahan intermittent fasting yang satu ini, Anda dapat menanamkan pola pikir yang tepat.
Yaitu dengan menyadari bahwa fase puasa makan bukanlah siksaan tetapi hanyalah waktu istirahat bagi sistem pencernaan untuk mengolah makanan. Dengan menjauhi bahaya intermittent fasting terlengkap beserta cara menjauhinya dengan benar, maka tubuh akan menjadi lebih sehat dan sistem pencernaan bekerja secara optimal.
3. Menurunnya daya tahan tubuh
Sebagai acuan ketahanan tubuh, daya tahan menjadi suatu hal penting yang harus selalu kuat. Tetapi beberapa orang yang menjalani diet puasa kurang memahami nutrisi yang dibutuhkan saat diet oleh tubuh. Maka solusinya ialah memilih makanan yang tepat saat waktu makan. Makanan kaya serat, protein, dan mineral inilah yang sebaiknya dipilih bukannya pantangan makanan dan minuman saat diet seperti makanan cepat saji atau makanan manis yang cepat membuat lapar kembali.
4. Anemia
Risiko kekurangan zat besi rentan menyerang pelaku diet puasa khususnya wanita yang baru selesai melahirkan atau mengalami menstruasi. Rasa lemas seperti contoh efek samping diet kf kerap menjadi ciri anemia. Perlu diketahui bahwa selama fase puasa makan Anda tetap boleh minum cairan kaya zat besi, meningkatkan asupan air putih, atau memilih susu rendah lemak yang juga tergolong dalam menu diet setelah melahirkan. Cara lainnya ialah memilih makanan yang kaya zat besi ketika waktu puasa seperti bayam, ikan, daging merah, sereal, dan lain-lain.
5. Penyakit berbahaya
Beragam jenis penyakit berbahaya seperti sembelit, masalah batu empedu, gagal jantung, hingga kanker dapat menyerang pelaku diet. Efek samping diet yang berlebihan ini disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya ialah kerja organ tubuh terlalu keras seperti jantung yang harus memompa darah ke seluruh tubuh ketika tekanan darah di bawah batas normal.
Sama halnya dengan solusi atas penurunan sistem imun, Anda wajib mengonsumsi makanan bergizi yang kaya serat dan lemak sehat. Selain itu, Anda sangat disarankan untuk melakukan olahraga secara rutin seperti memeroleh tujuan melakukan senam sehingga waktu menjadi lebih produktif.
Edukasi mengenai bahaya intermittent fasting terlengkap beserta cara menjauhinya perlu didapatkan sebelum melaksanakan diet. Anda sangat disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter terutama dalam memutuskan apakah Anda boleh melaksanakan diet dan bagaimana melakukan cara diet yang baik. Jangan lupa untuk selalu selalu berhati-hati dalam menjalani diet puasa, ya!