10 Efek Samping Diet Booster yang Wajib Diwaspadai Sebelum Dikonsumsi

Ingin tubuh langsing namun malas melakukan cara diet alami? Atau ingin coba diet jalan pintas? Sekarang, tidak sedikit perempuan mencoba mengkonsumsi pil atau obat atau suplemen penurun berat badan instan yang biasa dikenal sebagai diet booster.

Ada banyak macam obat atau suplemen diet booster di pasaran. Semuanya mempunyai tujuan yang sama yakni untuk menurunkan kegemukan pada perut atau tubuh Anda dengan lebih cepat daripada dengan cara konvensional.

Diet booster sendiri menjadi solusi terbaru untuk program diet untuk obesitas disamping cara-cara lain yang sudah ada sebelumnya, seperti sedot lemak, makan tablet dan olah fisik. Namun, kelebihan obat ini dibandingkan cara-cara yang sudah ada itu adalah kandungan mikroelemen didalamnya yang dapat merangsang pembakaran lemak dalam tubuh pemakainya.

Obat ini mengandung jahe, L-carnitine serta komponen-komponen aktif lainnya yang mampu menurunkan berat badan Anda dalam waktu singkat. Ditambah lagi dengan keberadaan asam CLA yang disebut-sebut sebagai zat antioksidan super yang tidak hanya bisa membakar lemak, namun juga mampu menormalkan kerja semua organ dalam tubuh Anda. Ajaibnya lagi, zat-zat dalam diet booster diketahui hanya akan bekerja pada bagian-bagian tubuh mana yang mesti “dibakar”, jadi tidak akan bekerja pada bagian tubuh lain yang tidak bermasalah.

Lebih lanjut, hasil studi klinis bahkan membuktikan bahwa asam CLA dalam diet booster mampu memulihkan kerja sistem endokrin tubuh, mengurangi nafsu makan, mempercepat sistem metabolisme, serta merangsang sistem pergantian jaringan. Melihat begitu banyaknya manfaat obat pelangsing tersebut, pastilah membuat siapapun ingin mengkonsumsinya agar lebih cepat mendapatkan tubuh ideal.

Namun tahukah Anda, meski diet booster terlihat begitu “sempurna”, ternyata obat ini juga memiliki beberapa efek samping yang tidak boleh dianggap remeh lho. Mau tahu apa aja efek samping diet booster? Let’s check it out!

  1. Menekan Nafsu Makan

Umumnya orang-orang menganggap bahwa menekan nafsu makan adalah salah satu cara yang tepat agar program diet yang sedang mereka lakukan berhasil. Selain itu, kebanyakan obat-obat instan diet juga biasanya mengiklankan bahwa obat mereka dapat menekan hingga mengurangi nafsu makan, seperti halnya diet booster. Namun tidakkah Anda pernah berpikir dampak bagi tubuh Anda bila tidak makan cukup setiap harinya?

Sebagai informasi, obat penekan nafsu makan biasanya digolongkan sebagai obat keras yang terbatas, dan hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Nafsu makan tertahan disebabkan oleh karena di dalam obat ini mengandung topiramate dan phentermine yang berperan penting dalam mengurangi nafsu makan. Dengan kata lain, obat ini dapat menghambat penyerapan karbohidrat dalam tubuh Anda.

Jika Anda mengkonsumsi suplemen ini secara terus menerus, maka asupan gizi juga nutrisi yang dibutuhkan saat diet untuk proses metabolisme pun semakin sedikit. Tubuh Anda pun menjadi lebih cepat lelah, pusing, diare, hingga sulit tidur. Ditambah lagi bila Anda menggunakan dosis yang terlalu tinggi dan memiliki riwayat penyakit jantung, glaukoma, serta darah tinggi, maka sangat tidak diperbolehkan mencoba cara diet cepat dengan diet booster ini.

  1. Kecanduan

Sebaiknya berpikir dua kali terlebih dahulu jikalau ingin mengkonsumsi diet booster. Mengapa? Satu alasan paling utama dan penting adalah sifat ketergantungan atau kecanduan yang dapat Anda rasakan bila sekali saja berhenti meminumnya. Alasannya adalah bahwa cara kerja diet booster hampir sama dengan bila Anda mengkonsumsi rokok, alkohol bahkan narkoba.

Kandungan penthremine dalam tiap butir suplemennya dapat menyebabkan kecanduan. Mau tidak mau Anda akan terus bergantung dan candu terhadap suplemen ini, sehingga bila sekali saja Anda berhenti, malah dapat menyebabkan berat tubuh Anda naik sehingga lebih gemuk daripada sebelumnya.

  1. Mengandung Obat Pencahar

Bagaimana bisa diet booster dapat melunturkan lemak dan membersihkan badan Anda dari kolesterol jahat? Jawabannya adalah karena di dalam obat ini terdapat obat pencahar. Seperti diketahui bahwa obat pencahar berperan merangsang kontraksi usus besar sehingga proses buang air besar pun menjadi lancar.

Ketika proses ini lancar, maka perut pun terlihat lebih kecil karena kotoran-kotoran dalam usus terbuang. Hal itu tentu saja berkebalikan dengan apa yang diharapkan terhadap obat pelangsing yakni membuang lemak perut.

Sebagai informasi bagi Anda, cadangan lemak yang sudah “terlanjur” ditabung di perut Anda, tidak akan bisa dikeluarkan lewat usus. Dibutuhkan usaha khusus untuk perlahan-lahan mengeluarkannya, yakni salah satunya dengan olahraga secara teratur.

Jadi, bila aktivitas buang air besar Anda lebih banyak dibandingkan biasanya setelah mengkonsumsi diet booster, maka kemungkinan besar di dalamnya terkandung obat pencahar. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi Anda untuk minum air putih lebih banyak setiap dua jam.

  1. Mengganggu Fungsi Hati

Hati adalah salah satu organ yang sangat vital karena berfungsi menetralkan segala racun dalam tubuh manusia. Saking pentingnya hati, penggunaan obat-obatan tertentu yang tidak didasarkan pada resep dokter dapat memicu munculnya berbagai penyakit hati yang mematikan misalnya saja hepatitis.

Studi yang dilakukan di Mount Sinai Medical Center, New York, menyebutkan bahwa obat atau suplemen pembakar lemak terbukti mampu menyebabkan keracunan serta kegagalan hati pada pemakainya. Ringkasnya, bahaya minum obat pelangsing ini yaitu menimbulkan racun di dalam hati. Berbahayanya lagi, hasil studi lain menyebutkan bahwa suplemen diet bahkan berkaitan dengan timbulnya penyakit hepatitis oleh karena terjadinya inflamasi (peradangan) pada hati.

  1. Meningkatkan Tekanan Darah dan Resiko Stroke

Stroke dan pendarahan otak merupakan beberapa penyakit yang diakibatkan oleh meningkatnya tekanan darah dalam tubuh. Profesor Cohen MD dari Cambridge Health Alliance menerangkan bahwa stimulan teraman yang memicu peningkatan tersebut berasal dari kafein, apalagi itu adalah kafein murni. Menurut Cohen, satu sendok makan kafein murni dapat mematikan banyak orang.

Sebagai informasi, stimulan yang sama juga terkandung dalam suplemen diet (diet booster) yang banyak beredar misalnya saja embel-embel “ekstrak teh hijau” yang disematkan pada suplemen sehingga terlihat aman dan alami. Memang, minum teh hijau itu baik namun ekstrak teh hijau pada komposisi suplemen diet (diet booster) harus Anda hindari karena dapat membuat telinga berdengung, memberikan efek pusing, meningkatkan tekanan darah, bahkan merusak hati. Oleh karena itu waspadalah jikalau Anda memutuskan untuk mengkonsumsi suplemen untuk jenis diet yang efektif dalam periode jangka panjang.

  1. Merusak Jantung

Banyak diet booster bekerja dengan cara mempercepat detak jantung dan metabolisme seperti yang disebutkan di atas. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan energi pembakaran lemak dalam tubuh sehingga diharapkan tubuh pun menjadi lebih cepat langsing.

Namun, perlu diingat bahwa oleh karena diet booster merupakan stimulasi buatan, maka suplemen ini dapat membuat jantung Anda berdetak dengan cepat dan tidak beraturan. Lambat laun, konsumsi jangka panjang dapat merusak fungsi jantung Anda.

  1. Mencegah Penyerapan Lemak dan Karbohidrat

Efek samping diet booster lainnya yang mesti Anda ketahui adalah penyerapan lemak dan karbohidrat yang menjadi terhambat. Akibat dari terhambatnya penyerapan ini adalah sebagian besar karbohidrat dan lemak yang Anda konsumsi akan terbuang percuma. Bila Anda mengkonsumsi diet booster terlalu banyak, akan menyebabkan diare, kotoran BAB yang agak bau, hingga buang angin yang terus menerus.

Oleh karena itulah ada baiknya sebelum mengkonsumsi suplemen atau obat diet booster, Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mengetahui apa efek samping serta cocok tidaknya obat itu pada tubuh Anda. Bagaimanapun, konsumsi suplemen diet (diet booster) jangka panjang untuk diet rendah lemak Anda, apalagi bila tanpa resep dokter akan memberikan efek samping yang tentunya sama berbahayanya dengan dampak yang ditimbulkan oleh obesitas.

  1. Pusing dan Sakit Kepala

Sakit kepala tidak bisa dianggap remeh lho. Banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang sering pusing dan sakit kepala, diantaranya adalah stress dan kurang tidur. Namun, bagaimana bila penyebab utama gangguan tersebut adalah obat pelangsing? Nah, perlu untuk Anda ketahui bahwa beberapa diet booster mengandung zat Chromium yang dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala.

Bagi Anda yang memiliki gangguan pada hati, skizofrenia, riwayat depresi, diabetes dan gangguan kecemasan, sangat tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi obat-obat pelangsung semacam ini karena malah akan memperburuk kesehatan Anda sendiri. Jadi, bijaklah dalam merencanakan program cara diet cepat kurus Anda.

  1. Menderita Gagal ginjal

Ginjal merupakan salah satu organ paling penting dalam tubuh Anda oleh karena organ ini berfungsi dalam proses penyaringan. Organ ini mampu menyaring semua komponen yang masuk ke dalam tubuh melalui proses konsumsi makanan. Namun apa jadinya jikalau Anda sering mengkonsumsi obat pelangsing (diet booster)?

Hal itu dapat menyebabkan ginjal Anda bekerja sangat keras untuk menyaringnya. Kerja ginjal yang terus menerus tanpa henti dapat memicu terjadinya kerusakan pada organ ini dan timbullah penyakit gagal ginjal. Anda tidak mau bukan menderita gagal ginjal hanya karena mengkonsumsi obat pelangsing? Rencanakan dengan baik cara diet tanpa menyiksa tubuh Anda dengan baik menggunakan cara alami akan lebih baik.

  1. Efek Alergi

Efek samping lainnya yang perlu untuk Anda cemaskan adalah efek alergi. Ya! Meski terlihat sepele, namun orang yang terkena alergi dapat memperburuk keadaan kulit mereka sendiri.

Beberapa obat pelangsing mengandung zat-zat tertentu yang membuat seseorang tidak cocok ketika mengkonsumsinya. Akibatnya, timbullah gejala-gejala alergi seperti bintik-bintik merah, iritasi, kulit terasa terbakar, bahkan parahnya lagi dapat memicu kanker kulit. Mengerikan, bukan?

Demikianlah kesepuluh efek samping diet booster yang wajib untuk Anda ketahui sebelum mengkonsumsi obat ini. Pikirkan dan pertimbangkan baik-baik kelebihan dan kekurangan obat ini sebelum Anda benar-benar mencobanya.

Lebih baik tidak terlalu langsing daripada mengorbankan kesehatan tubuh Anda, bukan? Lagipula sudah banyak cerita orang-orang yang berhasil menurunkan berat badan mereka dengan cara-cara diet yang benar dan lebih alami, diantaranya mengatur pola makan, merubah pola hidup agar lebih sehat serta berolahraga secara teratur.