21 Bahaya Diet Tinggi Protein Bagi Tubuh yang Wajib Diwaspadai

Saat ini, diet protein tinggi memang seakan menjadi trend di kalangan pelaku diet khususnya remaja. Tujuannya tidak lain adalah untuk menurunkan berat badan dengan instan atau dengan kata lain dalam waktu sesingkat-singkatnya. Namun perlu kamu ketahui, jika diet tinggi protein ini akan memberikan efek samping yang tidak hanya dirasakan dalam waktu sebentar, namun juga efek jangka panjang. Sedangkan diet tinggi protein yang dijalankan kaum pria untuk membentuk otot juga akan menimbulkan efek jangka panjang yang berbahaya untuk tubuh kamu.

Artikel terkait:

Bahaya Diet Tinggi Protein

Pemicu utamanya adalah kurangnya pasokan air dan kehilangan massa otot, meski pada kenyataannya lemak tidak akan berkurang dengan signifikan. Sebelum kamu memutuskan untuk menjalani diet protein tinggi ini, ada baiknya kamu mengenal lebih jauh tentang bahaya dari diet tinggi protein yang akan kami ulas selengkapnya berikut ini sebagai bahan pertimbangan untuk kamu.

1. Menimbulkan Masalah Pada Ginjal

Bahaya pertama yang akan mengancam kamu saat menjalani diet tinggi protein adalah timbul masalah pada ginjal. Organ ginjal akan di paksa untuk bekerja lebih berat sehingga fungsi dari ginjal tersebut akan otomatis mengalami penurunan. Dengan terganggunya kinerja ginjal, maka endapan protein pada akhirnya akan menghasilkan batu ginjal yang sangat berbahaya untuk kesehatan tubuh kamu.

2. Ketosis

Ketosis bisa terjadi karena kurangnya asupan karbohidrat di dalam tubuh. Tubuh akan memecah lemak untuk dijadikan sumber energi yang dimana proses tersebut dinamakan dengan ketosis. Metabolisme dari lemak akan menghasilkan produk tambahan berbentuk keton.

Saat tubuh kekurangan glukosa, maka organ hati akan mengubah lemak menjadi asam keton yang dipakai untuk energi bagi otot. Keton ini kemudian akan merusak hati dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain seperti asam urat, radang sendi atau arthritis, batu ginjal dan juga gagal ginjal. Selain itu, ketone ini juga akan membuat timbulnya rasa mual serta bau mulut yang tidak sedap.

Baca Juga :

3. Terjadi Osteoporosis

Kada asam yang berlebihan akan hilang jika dibantu dengan kalsium. Akan tetapi, karena kurangnya asupan kalsium secara drastis, maka kalsium akan diambil dari tulang sehingga lambat laun tulang akan mengalami pengeroposan atau osteoporosis. Agar efek ini tidak berkepanjangan, maka perbanyak asupan kalsium ke dalam tubuh kamu. Tidak hanya osteoporosis yang mengancam kamu saat menjalankan diet tinggi protein, namun tulang kamu akan mengalami kerapuhan dari waktu ke waktu

4. Iritasi Usus

Mengkonsumsi protein tinggi secara berlebihan juga akan menjadi pemicu dari sindrom iritasi usus yang bisa dilihat dari beberapa tanda seperti perut kembung, kram, diare, nyeri pada perut dan juga sembelit. Ini membuat pelaku diet tinggi protein akan berada antara konstipasi dengan diare.

5. Gangguan Pencernaan

Dengan hanya mengkonsumsi protein dalam jumah sangat banyak, maka perut akan terasa kenyang lebih lama. Makanan yang tinggi protein umumnya juga rendah kandungan serat sehingga akan mengganggu sistem pencernaan pelaku diet tinggi protein tersebut. Ini akan menimbulkan berbagai masalah pencernaan yang akan mengganggu kesehatan kamu.

Artikel terkait:

6. Kekurangan Gizi

Bahaya Diet Tinggi Protein selanjutnya adalah kekurangan gizi. Pelaku diet tinggi protein hanya secara terus menerus memenuhi kebutuhan protein yang terlalu berlebihan, akan tetapi beberapa nutrisi yang dibutuhkan tubuh lainnya seperti karbohidrat, vitamin, lemak tak jenuh dan juga mineral tidak akan tercukupi. Dengan menjalankan menu diet yang tidak seimbang ini maka akan membuat tubuh kekurangan gizi.

7. Menimbulkan Sakit Jantung

Makanan tinggi protein yang terlalu banyak di konsumsi juga akan meningkatkan kadar kolesterol di dalam darah dan ini akan memicu timbulnya penyakit jantung. Dari penelitian yang sudah dilakukan pada tahun 2012 yang lalu telah ditemukan jika seseorang mengkonsumsi protein hewani yang mengandung lemak jenuh, maka resiko jantung akan meningkat secara tajam yakni hingga mencapai 34% pada pria.

8. Memicu Kanker

Protein memang sangat dibutuhkan oleh tubuh, namun dengan asupan protein yang terlalu berlebihan, maka akan menjadi pemicu timbulnya kanker. Resiko ini akan lebih sering terjadi pada orang dewasa.

9. Menimbulkan Nafas Tidak Sedap

Jika asupan karbohidrat di dalam tubuh di kurangi dan asupan protein ditambah, maka tubuh kamu akan berada dalam keadaan yang disebut dengan ketosis yakni mulai membakar lemak untuk dijadikan bahan bakar dan yang dibakar ini bukanlah karbohidrat biasa.

Jika dilihat sekilas, ini nampak sangat baik untuk menurunkan berat badan. Akan tetapi efek samping yang ditimbulkan adalah bau mulut tidak sedap. Parahnya lagi, bau mulut ini tidak akan hilang dengan cara menyikat gigi, memakai dental flossing dan juga larutan penyegar nafas sebab berasal dari dalam perut kamu.

10. Memperburuk Emosi

Suasana hati para pelaku diet tinggi protein juga akan terganggu. Ini bisa terjadi karena otak membutuhkan asupan karbohidrat seperti asupan manis dan juga tepung-tepungan supaya hormon serotonin sebagai pengatur mood bisa dihasilkan. Sedangkan para pelaku diet tinggi protein akan cenderung lebih mudah tersinggung, emosi dan juga kesal.

Artikel terkait:

11. Menyebabkan Sembelit dan Kembung

Dengan menjalankan diet tinggi protein, maka asupan serat ke dalam tubuh akan berkurang secara drastis. Ini akan mengakibatkan kamu akan lebih sering merasa sembelit dan perut terasa kembung karena asupan serat serta karbohidrat yang terlalu sedikit bahkan sampai tidak ada sama sekali ke dalam tubuh kamu.

12. Berat Badan Bertambah

Bahaya Diet Tinggi Protein selanjutnya adalah bahaya yang sangat menakutkan bagi wanita yaitu berat badan akan semakin bertambah. Diet protein tinggi memang akan menurunkan berat badan kamu, namun ini hanya untuk jangka pendek saja. Sedangkan asupan protein terus menerus ke dalam tubuh seperti putih telur dan berbagai sumber protein lainnya dalam jangka panjang akan membuat berat badan kamu akan kembali bahkan bertambah dari berat badan sebelum kamu menjalankan diet tinggi protein ini.

13. Menyebabkan Dehidrasi

Protein terlalu banyak di dalam tubuh nantinya akan di pecah menjadi berbagai asam amino yang akan di proses pada organ hati. Sesudah proses ini selesai, maka ampas atau sisa proses ini akan dialirkan menuju ginjal.

Namun semua proses filtrasi ini membutuhkan banyak air dan karena asupan protein tinggi tersebut akan membuat pelaku diet protein tinggi akan mengalami dehidrasi. Dengan timbulnya masalah dehidrasi ini, maka juga akan mengakibatkan berbagai masalah turunan dari dehidrasi seperti masalah pencernaan yang akan semakin buruk.

14. Menimbulkan Asam Urat

Bahaya lainnya yang akan dialami pelaku diet tinggi protein adalah mengalami kadar asam urat yang tinggi sehingga memicu timbulnya asam urat. Sebagai saran untuk kamu yang ingin melakukan diet protein, akan lebih baik jika mengkonsumsi protein nabati dibandingkan dengan protein hewani.

15. Bisa Menyebabkan Kematian Lebih Cepat

Menurut penelitian yang dilakukan pada tahun 2014 yang lalu tentang metabolisme sel pada orang setengah baya. Seseorang yang menjalankan diet tinggi protein akan memiliki resiko kematian lebih dini jika dibandingkan dengan mereka yang meninggal karena kanker yang diakibatkan dari rokok.

Artikel terkait:

16. Menimbulkan Alergi

Bahaya Diet Tinggi Protein selanjutnya adalah menimbulkan alergi. Pelaku diet tinggi protein juga akan memiliki alergi karena diet tinggi protein yang dijalankan beserta dengan semakin turunnya imunitas tubuh terhadap alergen seperti beberapa jenis makanan, polusi serta bahan kimia. Sehingga membuat pelaku diet tinggi protein tubuhnya akan lebih rentan terhadap segala bentuk alergi.

17. Merusak Organ Hati

Hati seperti pada organ ginjal merupakan organ utama untuk mengolah asupan makanan ke dalam tubuh setiap orang. Kerusakan organ hati juga bisa terjadi seperti contohnya sirosis saat kamu mengkonsumsi protein terlalu berlebihan. Diet tinggi protein juga akan membuat kerja organ hati semakin berat seperti yang terjadi pada ginjal dan semakin lama kerusakan pada hati akan semakin parah.

18. Kehilangan Jaringan Pada Otot

Meskipun pada awalnya diet tinggi protein bertujuan untuk meningkatkan massa otot, namun perlu diketahui jika diet tinggi protein justru akan membuat pelaku diet kehilangan jaringan pada otot. Semakin banyak karbohidrat yang kamu kurangi dalam asupan makanan maka akan semakin rendah cadangan protein di dalam tubuh kamu. Sebab yang pada awalnya karbohidrat akan dibakar untuk menghasilkan energi akan digantikan dengan membakar cadangan protein di dalam tubuh kamu.

Baca Juga :

19. Berkembangnya Banyak Penyakit Lain

Memperbanyak asupan protein, berarti mengurangi asupan berbagai sumber antioksidan ke dalam tubuh seperti beta karoten, vitamin C, bio flavonoid dan juga berbagai mineral tertentu. Ini akan meningkatkan resiko terserangnya tubuh oleh berbagai jenis protein karena berkurangnya asupan antioksidan ke dalam tubuh kamu.

20. Menyebabkan Darah Tinggi

Lemak jenuh yang di dapat dalam menjalankan diet protein tinggi memang dikaitkan dengan terjadinya darah tinggi. Kandungan asam amino yang mengandung belerang dari telur dan daging ini akan diubah menjadi asam sulfat dalam organ ginjal. Dalam proses mengubah asam amino yang mengandung belerang ini akan menyebabkan kerusakan pada organ ginjal dari waktu ke waktu dan kerusakan ginjal ini akan menyebabkan masalah pada tekanan darah. Mekanisme dari diet tinggi protein akan menyebabkan timbulnya hipertensi secara tidak langsung sebab seperti yang diketahui jika sumber protein hewani juga mengandung lemak jenuh yang akan berpengaruh terhadap tekanan darah.

21. Meningkatkan LDL Berbahaya

Bahaya Diet Tinggi Protein yang terakhir adalah meningkatkan LDL berbahaya. Lemak jenuh yang terdapat di dalam daging merah serta produk susu juga akan meningkatkan LDL yang berbahaya dan juga meningkatkan HDL. Asupan lemak jenuh ini akan dikaitkan dengan resiko penyakit kardiovaskular dan bisa menyebabkan stroke. Diet tinggi protein ini akan menghasilkan asam amino sulfur 4 kali lebih tinggi dari protein nabati yang diperoleh dari tumbuhan sehingga akan menimbulkan efek yang tidak baik untuk tubuh.

Artikel terkait:

Diet protein tinggi sebenarnya bisa menghasilkan efek baik untuk tubuh, akan tetapi jika diet yang kamu jalankan terlalu ketat dan tidak memenuhi kebutuhan nutrisi lain di dalam tubuh seperti vitamin, serat dan berbagai mineral penting lainnya, maka tentunya akan memberikan masalah lain pada tubuh yang memiliki resiko tinggi. Lakukan diet protein dengan baik dan imbangi dengan kebutuhan nutrisi lainnya sehingga diet yang kamu jalankan bisa berhasil dan memberikan pengaruh baik untuk tubuh kamu.